Minggu, 15 Maret 2015

My Song


Cerpen ini dibuat untuk tugas bahasa indonesia tapi baru bisa posting sekarang. Cerpen asalan gue ini terinspirasi dari karakter anime, Iwasawa di Angel Beats dan lagunya. Jadi maaf kalo ada kesamaan ceritanya. Iwasawa itu karakter favorit gue btw. Genre cerita ini Drama dan Gaje(?) alur. Cekidot!

          Manusia adalah makhluk sosial. Mereka tidak bisa hidup sendiri. Mereka dilahirkan ke dunia ini untuk saling melengkapi satu sama lain. Namun hal tersebut tidak sependapat denganku. Aku merasa bahwa aku dilahirkan sebagai manusia yang ditakdirkan untuk hidup sendirian di muka bumi ini. Meskipun aku memiliki keluarga dan teman tapi mereka tidak mampu menghilangkan rasa sepi yang sering melanda kepadaku. Keluargaku bisa dikatakan sebagai orang yang kaya. Oleh karena itu orang tuaku sangat sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, demi mempertahankan kekayaan mereka. Aku memiliki seorang adik laki-laki yang duduk di bangku sekolah menengah pertama. Ia memiliki kecerdasan di atas rata-rata untuk anak seumurannya. Wajar saja jika ia sering mengikuti berbagai macam perlombaan baik tingkat nasional maupun internasional. Sedangkan aku adalah seorang siswi biasa yang sedang menempuh pendidikan di bangku sekolah menengah atas.
            Semua orang pasti memiliki mimpinya masing-masing. Begitu juga denganku yang memiliki banyak mimpi. Salah satu mimpiku adalah memiliki kehidupan yang indah dan bahagia. Aku hidup di keluarga yang tidak harmonis. Ayah dan Ibuku selalu bertengkar. Aku sudah lelah dan muak mendengar pertengkaran mereka. Wajar saja jika terkadang aku suka memutar musik dengan keras atau aku memilih kabur dari rumah lewat jendela kamarku untuk menghindari pertengkaran mereka. Jika mood-ku sedang tidak tidak baik, aku juga sering ikut masuk dalam pertengkaran mereka. Aku ingin menghentikan pertengkarn tersebut tapi aku justru kena batunya. Anehnya, adik bungsuku tidak merasakan hal yang sama denganku. Ia merasa nyaman saja dengan pertengkaran orang tuaku. Lagi pula ia disibukkan dengan berbagai macam jadwal les yang ia ikuti.
            “Kenapa kamu belum mengurusi masalah sertifikat tanah itu?” tanya seorang pria paruh baya.
            “Aku ini sibuk, mas. Jadi aku tidak punya waktu untuk mengurusi masalah sertifikat tanah itu. Kamu kan bisa urus sendiri.” jawab seorang wanita yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi.
            “Apa? Kamu bilang kalau kamu sibuk? Kamu itu santai-santai aja. Aku justru yang sibuk. Aku kan minta tolong ke kamu. Ini kan demi masa depan kita sekeluarga.” cetus sang pria.
            “Aku ini juga sibuk, mas. Kantor kamu kan dekat dengan kantornya.”
            “Ya tapi jadwalku selalu padat. Lihat kamu sekarang juga lagi santai. Sedangkan aku baru pulang dari kantor. Kamu seharusnya mengerti kondisi aku sebagai istri.” bantahnya.
            “Aku ini manusia. Aku juga punya rasa lelah dan letih. Aku juga kerja untuk aku dan anak-anakku.”
            “Halah.. alasan kamu saja. Uang kamu juga dipakai untuk berfoya-foya. Apakah uangku tidak cukup untuk kehidupan kita, hah?” bentaknya.
            “Cukup kok tapi aku juga ingin berkarir. Aku ini punya otak yang cerdas. Sayang kalau tidak digunakan.”
            “Woi kalian yang diluar. Bisa diam tidak? Lagi belajar nih. Besok ada ulangan.” Aku memotong pertengkaran mereka sambil berteriak dari dalam kamar.
            “Lihat itu anakmu. Karena kamu yang sibuk kerja, dia jadi tidak ada yang mengurus. Dia jadi kurang ajar seperti itu.” tuduh sang pria.
            “Loh kenapa aku yang disalahin? Dia kan sudah dewasa. Dia sudah bisa mengurusi dirinya sendiri. Lagipula kamu kan kepala keluarga. Seharusnya kamu yang mendidik dia dengan baik.” cetusnya.
            “Tapi kamu itu ibunya. Kamu yang melahirin dia.” tegasnya.
            “Sudah ah.. aku ngantuk. Aku mau tidur.” Wanita berkepala tiga tersebut pergi ke kamar meninggalkan suaminya yang masih berada di ruang keluarga.
***
            Sejak kecil, kehidupanku sudah diatur oleh orang tuaku. Aku bagaikan robot yang sudah terprogram untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak sang penciptanya. Namun aku mulai sadar bahwa aku tidak bisa terus menerus hidup dalam peraturan orang tuaku. Aku ingin bebas. Aku ingin menggapai impianku. Oleh karena itu, aku mulai menentang apa yang mereka perintahkan. Aku berpikir bahwa mereka juga tidak peduli denganku. Mereka menjadikan aku seperti robot demi kepentingan pribadi mereka.
            “Kamu nanti les bahasa dan kursus komputer ya. Ibu sudah mendaftarkanmu dan membayar biaya masuknya. Ini semua demi masa depan. Besok sore kamu dijemput sama Pak Budi dan langsung pergi ke tempat les bahasamu itu ya.” ucap Ibu.
            “Hah? Kok Ibu tidak mengatakan terlebih dahulu kepadaku? Aku tidak mau. Aku lelah, bu. Aku ingin istirahat.”
            “Loh? Ini kan demi masa depanmu. Kamu harus ikut pokoknya. Ibu sudah mahal bayarnya.”
            “Salah sendiri kenapa Ibu tidak meminta izinku terlebih dahulu. Pokoknya tidak ya tidak. Mau itu mahal atau murah itu urusan ibu. Aku tidak peduli.” bantahku.
            “Kamu kok tidak kasihan dengan Ibu sih? Ibu susah payah mencari uang untuk masa depanmu dan adikmu?”
            “Tapi Ibu juga tidak mengerti perasaanku. Ibu tidak mengerti kondisiku. Aku punya impian sendiri, bu. Tolong mengerti. Ibu sebaiknya keluar deh dari kamarku. Aku mau tidur.”
            “Kamu kok gitu sih? Ibu akan kasih tau Ayah. Biar kamu dimarahi dan diberi nasihat.” ucap Ibu sambil melangkah kakinya keluar dari kamarku.
            “Silahkan.. aku tidak takut dengan Ayah.”
            Aku sangat menyukai musik. Menjadi seorang penyanyi solo yang terkenal adalah salah satu impianku. Di waktu luang, aku sering menggunakannya dengan kemampuan menulis lagu atau menciptakan nada-nada yang sembarang dengan gitar kesayanganku. Aku juga mencoba menjadi penyanyi melalui Youtube. Beberapa video yang aku upload adalah video menyanyiku yang mengcover lagu dari beberapa penyanyi yang aku sukai. Aku juga sering mengupload video menyanyiku dengan lagu karanganku sendiri. Terakhir video yang aku upload adalah video coveranku menyanyi lagu Astronaut dari Simple Plan. Dan aku mendapatkan sekitar 500.000 viewers.
            Meskipun begitu, aku tau bahwa mimpi tersebut kemungkinan terbesar tidak akan pernah tercapai. Orang tuaku akan melakukan segala hal agar aku mengikuti perintah mereka. Mereka akan sangat marah jika mendapatkan aku dalam keadaan sedang bernyanyi atau bermain dengan gitarku. Mereka juga sudah beberapa kali merusak gitarku sehingga aku harus berulang kali untuk memperbaikinya dengan uang saku milikku.
            Alasanku menyukai musik adalah aku dapat merasakan ketenangan yang tidak akan ku dapatkan dari keluargaku ataupun teman-temanku. Aku bisa terus bernyanyi dengan bahagia di dalam kehampaan dan aku bisa meluapkan semua yang aku rasakan melalui musik. Oleh karena itu aku ingin sekali menjadi seorang penyanyi terkenal. Aku ingin pergi dari kehidupan yang tidak harmonis ini dan bertekad untuk tidak pernah kembali ke dalamnya.
            Saat ini aku sedang membuat lagu baruku. Tetapi aku masih mencari-cari nada yang cocok dengan laguku ini. Dan aku perlu merombak kata-kata yang ada pada lirik laguku ini. Aku ingin segera menyelesaikannya. Aku ingin menyanyikannya dan mendapatkan viewers di Youtube lebih banyak lagi. Namun aku harus menunggu gitarku yang sedang diperbaiki. Jari-jari tanganku sudah mulai haus dengan sentuhan senar gitar. Aku ingin menunjukkan kepada orang tentang apa yang aku rasakan saat ini melalu lantunan melody dari lagu yang aku ciptakan.
***
            Aku adalah siswi kelas tiga sekolah menengah atas. Aku menjalani aktivitas sehari-hari di sekolah dengan biasanya seperti murid SMA pada umumnya. Aku juga memiliki teman di sekolah. Meskipun terkadang terlintas di dalam pikiranku mengenai apa arti penting dari sebuah pertemanan itu sebenarnya. Aku memiliki beberapa teman dekat di kelas. Awalnya aku menganggap mereka adalah orang yang bisa mengerti keadaanku dan mau menerimaku dengan apa adanya. Tapi aku disadarkan bahwa mereka hanya ingin memanfaatkan kemampuan yang aku punya. Disaat aku benar-benar membutuhkan mereka, justru mereka tidak ada di sampingku. Satu per satu dari mereka mulai menjauhiku. Aku sangat menyadari hal tersebut. Gerak-gerik dan sikap mereka yang mulai berubah. Sesekali aku melihat mereka bersama dengan orang lain. Mereka bercanda tawa dengan orang lain dan terlihat lebih menyenangkan daripada ketika mereka bersamaku. Aku cemburu. Ya tentu saja aku cemburu. Tapi aku bukan penyuka sesama jenis. Aku iri melihat mereka. Dan aku sedih saat aku sadar bahwa mereka mulai meninggalkanku dan datang kembali saat mereka membutuhkanku.
            “Mizuki, kamu jadi kan menemaniku pergi ke toko kaset hari  ini? Aku ingin menunjukkan kepadamu lagu terbaru dari One Ok Rock. Kau harus mendengarkannya.” pintaku kepada teman yang duduk di sampingku.
            “Maafkan aku.. tapi aku sudah punya janji dengan Minami dan yang lain untuk pergi karoke seusai sekolah.”
            “Tapi kamu kan sudah janji kemarin. Kamu akan menemaniku ke Akihibara.” Ucapku dengan sedih.
            “Ah maaf tapi aku tidak enak jika menolak tawarannya Minami. Kamu kan bisa sendiri atau mengajak orang lain ke sana.” Ia kemudian menampakkan sebuah senyuman. Tapi bagiku senyuman itu adalah senyumana palsu.
            “Tapi aku tidak tau ha---..”
            “Ah aku harus pergi ke toilet. Darurat nih. Maaf ya.” Potongnya. Ia kemudian pergi meninggalkanku dikelas. Aku tidak tau apakah ia benar-benar pergi ke toilet atau justru dia benar-benar menghindariku. Aku merasakan sesak di dada. Ingin aku salahkan semua ini kepada Tuhan. Ia menciptakanku tapi aku tidak dapat hidup bahagia. Aku ingin semua ini berakhir.
            Seperti halnya para perempuan, aku juga bisa jatuh cinta. Aku mulai tertarik dan menyimpan perasaan dengan teman sekelasku sendiri sejak kelas dua. Alasan mengapa aku bisa jatuh hati dengannya adalah dia terlalu baik, bertanggung jawab dan dia memiliki nasib keluarga yang sama denganku. Aku dan dia juga cukup dekat. Belakangan ini aku dan dia sering chatting dan berbagi cerita serta pengalaman. Aku juga mulai nyaman dengan pembicaraannya. Meskipun begitu aku tidak bisa terlalu berharap banyak darinya. Aku takut jika aku akan jatuh dan hanya akan menambahkan rasa sakit di dada.
[20:24, 06/08/2014]
Hey! Lagi apa?
[20:26, 06/08/2014]
Lagi dengerin musik aja. Kamu?
[20:30, 06/08/2014]
Lagi bosen nih hehe.
[20:33, 06/08/2014]
Dengerin musik aja biar gak bosen.
[20:37, 06/08/2014]
Iya deh.
Oh iya, aku mau ngomong sesuatu.
[20:39, 06/08/2014]
Mau ngomong apa nih?
[20:42, 06/08/2014]
Hehe.. aku mau ngomong kalau aku tertarik dengan kamu.
[20:45, 06/08/2014]
Apaan sih?
[20:48, 06/08/2014]
Aku itu seneng bisa dekat dengan kamu.
[20:50, 06/08/2014]
Syukur kalau masih ada orang yang seneng bisa dekat dengan aku.

            Malam itu aku benar-benar merasa bahagia. Aku tidak pernah merasakan sebahagia ini sebelumnya. Aku terus membaca ulang obrolan antara aku dan dia hingga aku terlelap tidur. Aku tidak menyangka bahwa dia juga memiliki rasa yang sama denganku. Tapi kebahagiaanku ini hanya berlangsung selama dua hari. Aku mendengar kabar bahwa dia telah berpacaran dengan teman sekelasku. Aku seperti dijatuhkan dari atas apartemen. Sakit dan sesak rasanya. Aku tak menyangka. Dia mengatakan tertarik kepadaku dua hari yang lalu tapi mengapa dia justru berpacaran dengan teman sekelasku sendiri. Apakah mungkin dia hanya ingin memanfaatkanku atau dia hanya ingin memainkanku? Aku harusnya sadar saat itu. Dia tak akan mungkin melihatku sebagai perempuan yang ia suka. Aku juga harusnya sadar bahwa aku tak akan pernah merasakan cinta yang tak bertepuk sebelah tangan. Aku benar-benar bodoh. Hal yang aku takuti justru benar-benar terjadi kepadaku. Aku sudah lalai.
***
            Malam ini benar-benar dingin. Sebentar lagi musim dingin akan datang. Aku memutuskan untuk mengambil gitar kesayanganku yang sudah selesai diperbaiki. Aku ingin segera menyanyikan lagu terbaruku. Belakangan ini aku merasakan sakit berturut-turut sehingga aku bisa mendapatkan ide untuk memperbaiki lirik lagu yang sudah lama aku tulis. Aku menikmati setiap hembusan angin malam yang menyentuh kulitku. Aku mempercepat langkahku menuju toko dimana gitarku berada. Aku sangat senang karena aku akan bertemu dengan gitarku. Tetapi kesenangan tersebut hanya sesaat. Aku tak sengaja melihat Ibu dan teman-temannya pergi ke sebuah bar bersama beberapa pria yang lebih muda darinya. Aku tercengang dan kaget melihat pemandangan yang ada didepanku. Mood-ku mulai menurun. Sebenarnya aku sudah sering melihat Ayah atau Ibu-ku bersama lawan jenis mereka dan pergi ke bar. Meskipun begitu tetap saja aku merasa sedih. Hal itu wajar karena aku adalah anak mereka.
            Aku melanjutkan perjalananku. Aku berusaha melupakan yang aku lihat dan tetap fokus pada tujuanku. Namun baru beberapa menit aku melihat Ibuku, aku melihat dia dan pacarnya. Orang yang pernah aku sukai pergi berdua bersama pacar barunya. Sesak di dadaku semakin bertambah. Mood baikku semakin menurun. Mengapa ketika aku baru saja merasa bahagia, aku mendapatkan kesedihan? Aku sering berpikir tentang siapa yang salah. Tuhan, orang tuaku atau justru aku sendiri yang salah? Tanpa aku sadari, air mataku menetes. Aku segera mengusapnya dan kembali fokus kepada tujuanku. Aku harus melupakan atas apa yang aku lihat dengan secepatnya. Aku ingin mengambil gitarku dan segera merekam video menyanyiku serta menguploadnya lagi.
***
            “Aku pulang..” ucapku sambil melepaskan sepatu coklatku dan meletakkannya kembali ke dalam rak sepatu. Namun tak ada yang menjawabku. Aku pergi menuju kamarku yang berada diatas. Aku melihat adikku sedang menonton televisi. Tidak biasanya dia melakukan hal ini. Biasanya ia sedang asyik belajar di kamarnya.
            “Nonton ya? Tidak biasanya kamu nonton?” tegurku.
            “Bukan urusanmu.” ucapnya.
            “Aku kan saudaramu jadi aku wajar jika aku ingin tau apa yang kamu lakukan.”
            “Aku tidak peduli.” Ia kemudian mematikan televisi dan masuk ke kamar. Ia sering mengabaikanku. Ia seperti tidak menganggapku sebagai saudaranya. Aku hanya tercengang dan diam. Aku merasa sedikit sesak. Namun aku segera menyusul pergi ke kamarku. Aku ingin segera memainkan gitarku dan mendengarkan melodi merdu dari gitarku.
            Aku meletakkan tas ke atas kasur dan segera mengambil laptop. Aku membuka webcam. Aku ingin  cepat-cepat menyanyikan lagu yang aku ciptakan sendiri. Aku mengambil gitarku dan memulai memainkannya. Sebelumnya aku telah melatih nada untuk lagu baruku menggunakan gitar yang ada pada klub musik di sekolah. My Song menjadi judul lagu yang tepat untuk lagu ciptaan baruku ini.
Hariku berakhir ketika aku mencoba menemukan tempat melupakan gangguanku
Langit berwarna abu-abu,
membuat aku tak bisa melihat apapun diluar
Orang berfikir seperti mereka punya akal sehat tertawa,
kebohongan apalagi yang mereka katakan berikutnya?
Bagaimana mereka bisa menghargai apa yang mereka dapat dengan kebohongan?
Tapi kita harus bergerak maju, menuju esok hari.
Jadi aku akan bernyanyi seperti ini

Kau mungkin menangis, kau mungkin kesepian
tapi itu sempurna, itulah manusia
air mata yang kau tumpahkan
terimakasih telah memberikan kehidupan kepada kamu-- indah, jujur, dan nyata

            Aku terus menyanyikannya, menikmati setiap nada dan melodi yang dihasilkan dari gitarku. Aku begitu menikmati lagu baruku ini. Aku menyanyi dengah bahagia dalam kehampaan dan kesedihan. Aku sangat menyukai lagu ini dibanding lagu-lagu yang sebelumnya pernah aku ciptakan. Tak terasa air mataku kembali jatuh.
            Brakk!! Sesaat setelah lagu baruku selesai dinyanyikan, aku mendengar hentaman pintu dari kamar otang tuaku. Aku sudah hafal apa yang terjadi. Mereka sedang bertengkar. Dan aku yakin penyebabnya. Ibuku baru pulang dan pasti ia dalam keadaan mabuk. Hatiku bergetar. Aku tergerak untuk keluar untuk melihat apa yang terjadi dan menghentikan pertengkaran mereka yang akan mulai.
            “Kamu itu tau kalau aku sibuk. Aku ini capek, mas! Aku juga butuh hiburan!”
            “Banyak alasan. Kalau gitu lebih baik kita cerai saja. Aku lelah hidup sama kamu.”
            “Kamu tidak bisa menceraikanku. Aku tidak mau!” ucap Ibu.
            “Kalau tidak mau ya berhenti bekerja!” bentak Ayah.
            “Aku tidak mau! Aku ingin bekerja!”
            “Kalau begitu lebih baik kamu mati saja.” Ayah kemudian mendorong Ibu mendekati pagar tangga lantai atas. Wajah Ayah terlihat sangat menyeramkan. Ia sudah seperti pembunuh.
            “Hentikan mas. Hentikan! Aku mohon! Maafkan aku!” rengek Ibu.
            “Aku tidak peduli. Kau sangat menyebalkan.” Ayah terus mendorong Ibu. Sedangkan Ibu terus menahan Ayah dengan sekuat tenaganya. Aku terdiam lemah atas apa yang aku lihat. Kakiku gemetar. Aku melihat ke arah adikku yang keluar dari kamarnya. Ia hanya bisa tercengang. Aku berjalan menuju Ayah dan Ibuku. Aku ingin menghentikan mereka. Aku sudah lelah. Aku tak ingin mereka menambahkan beban dalam hidupku.
            “Hentikan!!!” teriakku sambil melerai kedua orang tuaku. “Hentikan Ayah!!! Hentikan!.” Aku menarik lengah Ayah yang berada di bahu Ibu tapi Ayah tidak memperdulikanku. Ia mendorongku hingga aku jatuh. Aku bangkit kembali dan menarik lengan Ayah kembali. “Ayahhh!!!!” Aku berteriak. Tapi Ayah tetap saja mengabaikanku. Tiba-tiba tangan kekarnya itu mendorongku dengan keras hingga aku jatuh berguling-guling di tangga ke lantai bawah. Tubuhku terasa sakit. Tulangku remuk. Kepalaku terhentak di setiap anak tangga. Aku bisa mendengar suara teriakan Ibu sebelum pandanganku berubah menjadi gelap.
***
            Aku mulai membuka kedua mataku. Aku melihat sebuah cahaya terang yang menyilaukanku. Dan aku melihat sesosok seorang berbadan besar yang menggunakan jubah hitam. Aku bertanya-tanya tentang keberadaanku. Aku tak melihat siapa pun selain pria yang bertubuh besar itu. Aku berada di sebuah ruangan putih yang kosong dan hampa. A ku tidak ingat apa yang telah terjadi padaku. Tubuhku terasa kaku dan dingin. Mulutku terasa berat untuk bertanya hingga aku dapat mendengar suara yang awalnya samar-samar menjadi jelas.
            “Ia mengalami radang pada otaknya karena darahnya yang menggupal. Maafkan kami. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan berkata lain.” Aku tak mengenali suara pria tersebut tapi aku menduga bahwa dia adalah seorang dokter dari apa yang ia bicarakan. Tiba-tiba aku mendengar suara tangisan dari seorang wanita yang suaranya sudah tak asing bagiku. Ya dia pasti itu adalah Ibuku. Aku masih belum mengerti apa yang terjadi. Aku tak melihat apa-apa tapi aku bisa mendengar sesuatu.
            “Kau terjatuh dari tangga dan aku datang untuk menyelamatkanmu.” Ujar seorang pria besar itu. Suaranya begitu berat dan menyeramkan. Seketika aku teringat apa yang telah terjadi. Aku terjatuh dari tangga. Tapi aku tak mengerti apa yang telah terjadi setelahnya. Otakku tak mampu berpikir saat ini. Aku teringat bahwa aku juga pernah mengalami hal yang sama. Aku menjadi korban dari pertengkaran orang tuaku. Ibuku pernah tak sengaja mendorongku hingga kepalaku terhentak keras di meja dapur yang terbuat dari batu. Kepalaku berdarah saat itu dan aku terjatuh pingsan. Saat itu aku dirawat lebih dari dua minggu di rumah sakit. Dokter mengatakan bahwa aku mengalami penggumpalan darah di otak. Aku juga perlu melakukan terapi. Tapi akhir-akhir ini aku merasakan sakit kembali di kepalaku. Aku tak punya waktu untuk memeriksanya. Aku baru menyadari bahwa ini ada hubungannya mengapa aku bisa berada disini. Kepalaku terhantuk kembali saat aku jatuh dari tangga.
            “Ayo kita pergi. Kau akan pergi ke dunia yang berbeda dari manusia.” Pria tersebut membubarkan lamunanku. Aku sekarang mengerti. Aku sudah berada di dunia yang berbeda. Alasan Ibuku menangis tadi adalah karena aku tidak bisa diselamatkan lagi. Aku terdiam sejenak. Haruskah aku sedih atau bahagia? Aku akan pergi meninggalkan orang tuaku dan tak akan pernah mendengarkan pertengkaran kedua orang tuaku lagi. Namun banyak hal yang masih aku sesali. Aku belum sempat menggapai impianku. Aku masih belum menunjukkan kepada dunia lagu baruku yang menjadi lagu terbaik yang pernah aku ciptakan. Dan aku masih ingin bernyanyi. Lagi-lagi impianku tak tercapai dan aku tak tau siapa yang harus disalahkan. Aku pernah berpikir untuk menyalahkan Tuhan karena ia menciptakanku tanpa memberikan kebahagiaan kepadaku. Namun ini juga salah orang tuaku yang tidak pernah memperdulikan aku sebagai anak mereka. Tapi aku juga pernah berpikir mungkin akulah yang salah. Semuanya sudah selesai. Kehidupanku yang kelam dan impianku sudah lenyap. Aku tidak mampu berbuat apa-apa selain ikut pergi dengan pria besar berjubah hitam yang menyeramkan itu.

Senin, 14 Oktober 2013

Bilingual B part II


Test..test..1...2...3...test..test...1...2...3. Oke sip udah bagus. Ada yang kangen sama gue? Engga ada ya..oke ini jones banget. Sebelumnya buat para penggemar gue yang sebenarnya gue juga engga tau apakah gue punya penggemar atau engga, gue minta maaf sebesar-besarnya karena udah lama enggak ngeposting entri-entri terbaru. Maklum kesibukan gue sejak memasuki kelas 2 SMA ini semakin bertambah dan ngebuat otak gue yang berukuran kecil ini mengalami ledakan-ledakan kecil setiap harinya. Sebelumnya gue pernah ngeposting tentang kelas gue dengan penghuninya yang unyuk-unyuk kayak kura-kura baru keluar dari rahim emaknya. Betewe, sejak kapan kura-kura bisa melahirkan? Oke lupakan. Kali ini gue pengen ngeposting tentang kehidupan kelas gue yaitu Bilingual B dikelas 2 SMA ini dengan penghuni yang sama. Dimana dikelas 2 ini, kelas gue yang udah diresmikan oleh Kepala Sekolah di sekolah gue bersama para anggota komisi sekolah internasional manusia unyuk sedunia dan seakhirat ini ditetapkan di jurusan IPA. Kelas gue yang notabene penghuninya itu kebetulan makhluk pemalas dengan motto, “Kreatif saat kepepet” ini mengalami berbagai macam masalah sejak kelas 2 ini. Khususnya di bidang IPA-nya. Sebelumnya mari gue kenalin dulu wali kelas gue yang baru yaitu, Miss Ernawati. Dimana ia adalah guru bahasa inggris disekolah gue. Wali kelas gue kali ini memiliki perbedaan 50 derajat dari wali kelas gue waktu kelas 10 dulu. Wali kelas gue kali ini orangnya gaul dan mau ngikutin apa permintaan dari anak-anaknya, termasuk permintaan bikin kebun binatang di kelas gue. Dan gue yakin kalo permintaan ini terjadi karena hasil dari warisan wali kelas gue dulu yang merupakan seorang guru biologi. Jadi teman-teman gue yang unyuk-unyuk nan polos ini, entah kenapa tiba-tiba pengen melihara hewan. Akhirnya diadakanlah sebuah rapat meja segi empat dikelas gue tentang hewan apa yang bakal dipelihara. Awalnya sih pengen melihara ikan dan semua sudah setuju. Tapi tiba-tiba yang dibeli bukanlah seekor ikan tapi justru sepasang kura-kura kecil yang belum boleh untuk berhubungan intim. Ditambah lagi si Niko ngajak peliharaannya, anak kura-kura yang masih unyuk kebangetan, saking unyuknya itu minta dicipok. Bertambahlah penghuni baru dikelas gue. Sebenarnya gue takut dengan kura-kura dikelas gue. Gue takut jika mereka ternyata adalah kura-kura ninja yang merupakan rival bebuyutan gue. Bagaimana jika tiba-tiba di menunjukkan wujud aslinya dan langsung menyerang gue? Gue kan engga mau tau temen sekelas gue tau kalo gue adalah Shinobi coretunyukcoret dari Yaman. Semoga saja itu tidak terjadi. Betewe. Hampir setiap hari, teman-teman dikelas gue sibuk mandiin rumah kura-kura dan kura-kuranya. Karena entah kenapa setiap hari itu rumah selalu mengeluarkan hawa busuk yang dahsyat. Gue engga ngerti kenapa bisa begitu. Sebusuk itu kotoran kura-kura? Kok bisa kalah busuknya dari kotoroan manusia? Walau kayak gitu, kura-kura dikelas gue banyak bawa keberuntungan. Terutama saat ujian, karena beberapa pengawas perhatiannya suka teralihkan oleh kura-kura yang selalu berisik. Oh iya selain kura-kura sih, masih ada peliharaan lain yang tak diinginkan. Burung. Dari akhir semester 2 waktu kelas 10, si Burung yang tak diketahui jenisnya ini, sudah mulai merancang sarang sebagai rumahnya di jendela kelas gue. Dan sekarang, sarang itu sudah dipenuhi oleh para penghuninya yang berjenis sama, burung. Dikelas gue juga entah kenapa banyak cicak. Selain itu juga dulu sering jadi tempat singgahnya para kafilah kucing. Apa mungkin kelas gue punya aura kebun binatang? Akhir-akhir ini juga tiba-tiba teman-teman gue pengen nambahin berbagai macam tanaman dikelas gue. Sesaat ide gue langsung muncul untuk memanfaatkan kelas gue sebagai tempat bisnis dan menjadikannya Taman dan Kebun Binatang untuk para anak-anak guru yang ngajar disekolah gue. Paling tidak cukup untuk ngisi pulsa handphone gue dengan Willy.
Selain teman-teman gue yang tiba-tiba pengen melihara hewan, di kelas 2 SMA ini, kelas gue untuk pertama kalinya mendapatkan sesosok guru killer yang pikirannya tidak bisa dideteksi oleh makhluk-makhluk biasa. Sebut saja inisialnya dengana nama Doraeman. Seorang guru yang mengajar pelajaran rivalnya Matematika yaitu Fisika. Waktu SD dan SMP, pelajaran yang paling ditakuti itu adalah Matematika. Namun sejak SMA, kedudukan Matematika sebagai center dari pelajaran yang paling ditakut berhasil dikalahkan oleh pelajaran Fisika. Dan pelajaran ini tambah menakuti, menegangkan bahkan konon bisa menyebabkan kejang-kejang dan serang jantung, jika pelajaran tersebut diajar oleh seorang guru killer Fisika. Hal ini yang terjadi dengan kelas gue. Dimana ketika Pak Doraemon ini mengajar, penghuni kelas gue mendadak diam semua dan hening termasuk dengan kura-kuranya. Pak Dora, panggilan lebih unyuk untuk dia, kalo ngajar itu secepat kilat. Bahkan cepatnya kilat kalah dengan cepatnya waktu dia ngajar. Jadi mata, otak, hidung, telinga dan upil kita juga harus benar-benar fokus waktu dia lagi ngajar. Biasanya seusai dia ngajar, pasti dikasih pr yang berjibun. Dan juga ada beberapa hal yang membuat kita harus berhati-hati sama Pak Dora ini. Jangan sampai dia menujuk kita untuk maju ngerjain soal. Kalo kita salah, kita bisa dihukum. Dimana hukumannya itu sangat luar biasa kejam. Jadi lebih baik tawarkan diri kalian untuk maju ngerjain soal dan ngejelasin apa yang kitakerjakan didepan kelas. Kita belum dapet nilai dan belum boleh duduk, sampe ada 3 orang yang nanya. Dan itu benar-benar bisa membuat kalian mengalami keram sekujur tubuh saat didepan kelas. Satu hal lagi, kita harus displin dalam segala hal. Jangan sampe kalian lupa pake dalaman jilab, tali pinggang, dan sebagainya ketika Pak Dora lagi mengajar. Atau tidak kalian bakal habis dilahapnya dengan hukuman terkejam yang ia miliki. Sistem mengajar Pak Dora yang berbeda dari guru lain ini, dimana ia menggunakan sistem seorang dosen. Jadi kalian bakal merasa seperti seorang mahasiswa ketika Pak Dora mengajar kalian. Dimana selain belajar, ngerjain latihan, ulangan dan sebagainya. Kita juga selalu ada praktek fisika secara yang kemudian dari praktek tersebut ada saja rumus yang harus diisi ditabel dan kita juga dituntut untuk membuat hasil laporan secara sendiri. Hasil laporan yang dibuat itu dikumpulin dan dijilid satu kelompok. Dan itu benar-benar kayak lagi nyusun skripsi. Terakhir gue praktek, hasil laporan praktek gue dan kelompok gue udah bisa ngalahin tebalnya buku La Tahzan. Terus juga, baru pertama kalinya gue ulangan lisan di pelajaran ngitung-ngitungan sama Pak Dora. Pake full bahasa inggris pula. Dan hal itu terpaksa membuat gue dan teman-teman gue harus ngapalin isi satu bab yang dipelajari pake bahasa inggris. Persis ngapal pidato bahasa inggris pake bahasa sastra. Selain itu juga, setiap akhir semester kita super duper wajibnya membuat alat temuan yang baru. Yang kemudia alat tersebut akan dipresentasikan. Dan alatnya juga dilarang keras sama dengan kakak kelas dan teman. Betewe. Pak Dora ini juga pake sistem poin untuk nilai. Jadi kita harus ngumpulin poin yang banyak biar nilainya bagus. Ngomongin soal poin, gue jadi inget suatu kejadian dimana teman gue mendapatkan 700 poin dari Pak Dora karena dia berhasil ngejawab pertanyaan Pak Dora. Pertanyaan Pak Dora itu cuma nanya kenapa arah jarum jam berlawanan dengan arah tawaf. Dan teman gue... Teman gue. Orang yang pernah ikut olimpiade fisika. Anak yang super duper luar binasa pinternya. Berhasil menjawab pertanyaan itu. Dan itu rasanya seperti terjun dari dinding rose lalu diinjek titan colossal dan ditelan hidup-hidup oleh titan banci. Ketika kalian mendapatkan 700 poin itu kalian bebas dari ulangan lisan, ulangan blok, ulangan harian, bikin laporan pratik fisika, boleh engga buat pr dan ngerjain latihan selama satu semester. Siapapun tolong bunuh gue sekarang juga. Walaupun begitu, dari hal tersebutlah, membuat gue dan beberapa teman gue akhirnya termotivasi untuk lebih giat lagi belajar biar bisa mengalahkan teman gue yang dapet 700 poin tersebut. Terima kasih Pak Dora. Kau kejam tapi memberi inspirasi.
Bersambung....
(note: entah kenapa setelah cerita tentang Pak Dora, tiba-tiba ide gue untuk nulis langsung hilang begitu saja. Jadi gue bakal bikin entri sambungan dari cerita tentang kelas gue di lain waktu)

Sabtu, 31 Agustus 2013

Tips Menghadapi Tugas Sekolah dan sejenisnya.

Testoooo xD yolooooo udah berapa lama ane kaga apdet nih blog yang sebenarnya udah mulai tumbuh jamur-jamur disekitarnya. Kali ini tiba-tiba ane dapet ide buat ngeposting tentang tips-tips dalem ngadepin tugas sekolah dan sejenisnya yang selalu bisa membuat siswa-siswanya yang mendapatkannya itu jadi kejang-kejang. Entah dari mana ide itu berasal dan dateng. Tiba-tiba nancep begitu aja di otak ane. Well, langsung aja ke TKPnya. Dibawah ini adalah beberapa tips dari ane buat kalian wahai kaum pelajar!

Tips pertama dan paling utama. Dekatkan diri kalian kepada Allah SWT. Karena segala sesuatu yang terjadi di dunia ini semuanya atas kehendak Allah. Kalo kalian udah dekat dengan Allah, insya Allah apa yang kalian inginkan semuanya akan terkabulkan. Bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah? Laksanakan perintah dan jauhi larangannya. Laksanakan sholat 5 waktu, perbanyak sholat sunnah dan puasa sunnah, perbanyak dzikir dan senantiasa berdo'a kepadanya. Mudah kan? Jadi ayo dicoba dulu. Lawan setan-setan yang berkeliaran disekitaranmu itu sobat. Kalo kalian aja udah menjauh, bagaimana bisa Allah membantu kalian dalam menghadapi permasalah hidup kalian. Apalagi membantu kalian untuk dipermudahkan dalam mengerjakan tugas sekolah dan ulangan.

Tips kedua adalah orang tua. Orang tua juga menjadi peran penting agar kalian bisa mudah mengerjakan tugas, ulangan dan pr dari sekolah. Kalo kalian udah bermasalah dengan orang tua dan pernah membuatnya sakit hati, sudah deh semua yang kalian lakukan itu bakal sia-sia. Misal, kalian udah belajar mati-matian buat ulangan besok, lalu saat pagi harinya kalian membentak orang tua kalian dan membuat hatinya sakit. Apa yang kalian lakukan semalam itu akan menjadi sia-sia. Pelajaran yang kalian pelajari menjadi hilang semua di otak kalian. Jadi sama orang tua, kita harus mematuhinya. Lalu jangan lupa dan malu untuk selalu minta do'a kepada mereka. Misal, setiap kalian ingin pergi, saat ingin bersalaman, katakan kepada mereka, "Bu, Ayah, doain aku ya biar dimudahkan dalam belajar hari ini." insya Allah kalian akan dipermudahkan jika orang tua kalian mendo'akannya. Atau saat ada ulangan dan pelajaran sulit lainnya, mintalah kepada mereka untuk mendo'akan kita. Karena do'a mereka berkah untuk kita. Tapi jangan menjadikan kalian syirik yaaa...

Tips ketiga. Jangan lupa berdo'a. Yep! Usahakan segala perbuatan yang kalian lakukan itu diawali dengan berdo'a. Jangan sombong untuk meminta permohonan dengan Allah. Ketika kalian akan belajar fisika atau pelajaran susah dengan guru yang killer di hari itu maka sebaiknya sebelum pelajaran dimulai, berdo'a lah dengan mengirimkan Al-fatihah untuk rasul, lalu membaca Al-Insyiroh, Al-ikhlas 3x dan membaca do'a hendak belajar. Sisanya bisa ditambahkan dengan do'a kalian masing-masing. Jika kalian sedang berada dalam kesulitan saat ulangan dan sebagainya, adakalanya kalian untuk membaca al-insyiroh sebanyak-banyaknya dan membaca istighfar. Betewe, kalo kalian sering membaca istighfar dan al-ikhlas sebanyak-banyaknya, insya Allah kalian bisa dipermudahkan juga. But, ane kasih tau. Jangan sampe syirik. Ketika kalian berdo'a, selalu ingat bahwa Allah yang membantu kalian. Bukan do'anya yaa.

Tips keempat adalah hadapi dengan santai. Santai...santai...hadapi semuanya dengan santai dan tenang. Tapi bukan berarti ketika ada tugas, kita harus bersantai-santai. Maksud dari kata "Santai" disini adalah jika ada tugas yang banyak atau ulangan yang susah, kalian tidak perlu berubah menjadi orang yang super duper panik, ketakutan dan cemas. Sampe kalian lupa segalanya. Dibawa rilex dan jangan dijadikan beban bagi hidup kalian. Anggap saja itu pelatihan buat kalian. Karena kalo kita udah menjadi orang dewasa, beban yang kita dapatkan lebih banyak dan berat lagi dari tugas dan ulangan yang bagi orang dewasa itu tidak seberapa dengan beban punya mereka. Jadi wajar kalo banyak guru kalo ngasih PR engga tanggung-tanggung. Nikmati saja semuanya. Kalo kata JKT48 itu ya.. "Impian ada ditengah peluh bagai bunga yang mekar secara perlahan. Usaha keras itu tak akan mengkhianati. Impian setelah air mata, bunga senyumana setelah tangis berhenti." jadi kita itu perlu bersakit-sakit dahulu baru deh kesenangannya di kemudian hari.

Nah itulah beberapa tips dari ane. Menurut ane, kunci utama dari semuanya itu adalah mendekatkan diri kepada Allah. Nikmati dan jalani semua yang ada. Hidup di dunia ini engga lama. Tapi bukan berarti Allah ingin kita bermalas-malasan. Allah benci orang yang malas. Jika kita sudah berusaha, sisanya diserahkan kepada Allah. Saat remaja, terutama yang sudah baligh, kita sudah dimulai diberi oleh Allah cobaan. Semakin banyak cobaan kita dapatkan, itu berarti Allah sayang dengan kita. Jangan mengeluh. Jadilah orang yang bersabar. Waktu yang kita lalui ini akan terasa cepat jika kita menikmatinya. Hidup itu penuh dengan lika-liku. Beruntung kita masih bisa bersekolah. Masih ada yang hidupnya lebih berat dari kita. Yoshhaaa! Ganbarimasu minnaaaa!!!!! Percayalah pada dirimu. Kita semua masih dalam tahap pembelajaran. Jangan lupa untuk selalu mengingatkan satu sama lain. Semoga posting yang ane buat ini bermanfaat. Amin. Betewe ane juga dalam tahap belajar untuk menikmati hidup ini. Jaaaa neeeee~~~~ *tebar cinta*

"Jangan lupa untuk selalu tersenyum. Karena senyum dapat menenangkan hatimu dan yang melihatnya."

"Jika kau direndahkan, difitnah, dilecehkan dan dihina, maka diamlah. Biarkan waktu yang menjawab dan Allah yang membalasnya."

Rabu, 03 Juli 2013

Special buat #Hut2ShinobiGakure

Test..test..uhuk..uhuk..oke check sound. Bagus.
“Happy birthday to you...happy birthday to you...happy birthday @ShinobiGakure...happy birthday to you...tiup lilinnya tiup lilinnya tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga. Potong kuenya potong kuenya potong kuenya sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga.  BAGI KUENYA BAGI KUENYA BAGI KUENYA BAGI KUENYA SEKARANG JUGA, SEKARANG JUGA, WOI SEKARANG WOI CEPETAN UDAH LAAA-----.” Kemudian masa depan seluruh anak Indonesia hancur karena sang penyanyi yang tak kenal sopan santun. Sekian. Oke abaikan kejadian ini. Lupakan. Hilangkan. Tinggalkan. Hapuskan. Dan ini benar-benar pembukaan yang sangat garing dan membosankan. Mungkin para admin yang membacanya sudah tidak niat untuk membaca tulisan yang tidak jelas jenisnya apa. Dibilang cerpen, bukan. Dibilang cerita fanfict, bukan. Dibilang hikayat, bukan. Termasuk karya prosa, apalagi. Tulisan yang dipersembahkan sang penulis karena sangat tergiur dengan pulsa yang dikasih oleh fanbase @ShinobiGakure dalam rangka #Hut2ShinobiGakure. Maklum ane kan jomblo. Engga punya penghasilan harian karena sekolah lagi libur. Pulsa cuma ada 5 ribu dan itu harus hemat dalam satu bulan kedepan. Benar-benar malang. Sebelumnya ane engga tau harus cerita apa disini. Karena ane hanya seorang followers bukan admin. Semua ide yang ane punya langsung ane masuk-masukin aja tanpa memikirkan bentuk dan frasa kalimat yang baik dan benar. Mungkin kalo ini tugas bahasa, ane yakin udah dapet nilai 40 kebawah. Ngomong-ngomong, pertama kali ane kenal sama @ShinobiGakure saat pertama kali ane ngadmin di fanbase dimana ane jadi adminnya. Samarkan saja nama fanbasenya adalah @TitanLoverzCelalu. Saat itu fanbase anime belum mainstream.  Masih bisa dihitung pake jari. Karena masih tahun 2011-an. Kalo sekarang mah udah mainstream yang namanya fanbase anime. Menurut kabar burung yang engga tau itu burung punya siapa. Katanya sih ini disebabkan terjadi meledaknya transmigrasi dari pengguna facebook ke twitter. Waktu pertama kali ane tau @ShinobiGakure kalo engga salah, adminnya baru 3 biji. Salah satunya admin #Madara. Kenapa ane ingetnya sama dia doang? Karena sebenarnya ane fans rahasia dia. Ane kagum sama sosok dia. Dia udah banyak menginspirasi ane untuk tobat dari makhluk yang abnormal menjadi normal. Dan yang tau kalo ane fans rahasianya hanya ane seorang. Ane bertekad engga bakal ngasih tau siapa-siapa. Ciyus. Sebenarnya ane terlalu hina untuk ngikut quiz ulang tahun @ShinobiGakure dalam rangka #Hut2ShinobiGakure. Soalnya ane jarang ngikutin fanbasenya. Ane terlalu sibuk nyusun strategi perang bareng shinobi-shinobi lain. Tapi jujur, ane kagum sama kepintaran para admin @ShinobiGakure. Bukannya memuji biar ane menang tapi ini serius. Ane kan demen dah tuh ngestalkin orang-orang yang ada di timeline ane. Menurut ane admin-admin @ShinobiGakure itu tau semua hal tentang Naruto. Dulu, ane pernah mikir gini, “Kira-kira admin @ShinobiGakure tau ennga ya kapan semua chara Naruto bokernya?”. Oke itu pemikiran yang sangat nista. Menurut pendapat pribadi ane sih, admin @ShinobiGakure pantas untuk dicontoh jadi admin yang baik dan benar. Bukan hanya pengetahuan yang mereka tau. Bikin fanfic dan ngegambar pun mereka bisa. Tweet-tweet mereka juga tentang pembahasan Naruto yang benar adanya. Engga kayak ane yang sebenarnya hanya admin yang abal-abalan. Ngadmin sesukanya. Ngasih fakta ngikutin kata kabar burung. Padahal udah jelas itu burung engga tau punya siapa. Punya titan bukan. Titan engga punya kelamin kan? Terus ane bisanya cuma kasih games yang bikin followers kejang-kejang karena udah mual ngeliat games yang ane kasih. Disuruh gambar Naruto, bisanya cuma gambar lambang desanya. Kalo gambar orangnya jadi hancur macam titan kelindes truck. Singkat cerita. Kasih games followback dengan pertanyaan kenapa Naruto engga pernah ngupil didepan umum. Sungguh hina dan nistanya ane. Setelah ane sering ngeliat cara para admin @ShinobiGakure ngadmin dengan baik dan benar. Ane dapat pencerahan. Ane berusaha berubah untuk jadi admin yang baik. Terima kasih @ShinobiGakure. Selain itu, menurut ane para adminnye ini kayaknya udah bisa nebak dan ngeramal apa yang bakal terjadi dimasa depan karena mereka bikin nama fanbase yang engga mainstream. Kalo sekarang kan, banyak tuh fanbase yang namanya hampir sama kayak @TitanLoversID @TitanIND @Titan_1st @CelaluDukungTitan @Titan_Qoe dan sebagainya. Cari aja dipencarian twitter dengan kata kunci Titan, bakal banyak fanbase yang bermunculan dengan nama  yang engga beda jauh.  Ada satu hal yang buat ane bingung. Apa hubungannya @ShinobiGakure yang sebenarnya ngebahas tentang Naruto dengan sebuah Titan. Oke abaikan saja. Benar-benar garing. Di anniversary yang kedua ini, gue berharap @ShinobiGakure bisa jadi fanbase yang terus berkembang, sukses, go internasional, para adminnya rajin ngasih pulsa tiap bulan, jangan berantem antar sesama fans dan engga sombong kalo fanbasneya udah sukses nanti. Satu hal harapan ane sebagai fans Titan eh maksudnya Naruto, suata saat kalo Naruto tamat, @ShinobiGakure engga boleh bubar. Harus tetap ada. Dan setia sebagai fans Naruto. Kalo ada fans Naruto yang berantem, usahakan untuk mendamaikan mereka. Kalo ada followers yang menghina atau mengejek @ShinobiGakure, usahakan untuk bersabar dan bertindak dewasa agar tak terjadi pertumpahan darah di dunia maya. Orang yang sabar dan mendamaikan orang yang berantem itu lebih mulia di sisi Tuhan. Terus juga nih yang paling penting dan kunci kesuksesan fanbase, antar sesama admin itu engga boleh saling berantem. Kalian harus dekat dan menjadi saudara. Kalo ada hal yang kalian tidak sukai, bicarakan baik-baik. Terus admin dan followers juga harus dekat satu sama lain. Harus saling menyayangi dan memaafkan pokoknya. Sebuah fanbase itu ibaratkan sebuah keluarga. Admin itu adalah Ayah, Ibu, Kakek dan Nenek. Sedangkan followers itu adalah anak-anak dan cucu-cucunya. Oke sip. Ane serasa lagi jadi seorang Sesepuh Ninja yang lagi menasihati para Ninja Junior.  Padahal ane sebenarnya hanya seorang anak kecil yang polos dan menggemaskan. Oke abaikan. Sebenarnya, sebelum ane milih untuk bikin tulisan yang engga ada jenisnya ini, ane bingung untuk bikin apaan buat ngerayain #Hut2Shinobigakure. Awalnya ane milih untuk nyanyi. Tapi ane sadar. Suara ane terlalu sangat luar biasa jeleknya. Jadi daripada suara ane menimbulkan korban yang mati dan kejang-kejang kayak orang autis nekat minum baygon gara-gara engga bisa boker, mending ane cari alternatif lain. Ane juga nyoba bikin gambar tapi ane sadar kalo ane gambar orang pasti mirip titan kelindes truck. Mau bikin video, wajah ane terlalu jelek. Nantinya ada korban yang berjatuhan karena jantungan ngeliat wajah ane. Terus  ane nyoba bikin fanfict tapi hasilnya benar-benar absurd dan sangat pendek. Ini ane copy paste potongan fanfict ane.
“Hari itu sangat panas sekali. Matahari mengeluarkan hawa panasnya sangat berlebihan sekali. Namun panasnya hari itu tidak membuat para shinobi untuk berhenti bertarung melawan Juubi, Madara dan Tobi demi menghentikan peperangan. Dikala sengitnya peperangan, tiba-tiba muncul sebuah Titan dengan tinggi 5 meter yang berlari menuju tempat peperangan bagaikan seorang waria yang lagi dirazia polisi. “WOY BERHENTI!.” teriak sang titan yang tak berkelamin. “Ada apa, wahai titan? Apa kau ingin bergabung untuk berperang?.” ucap Madara dengan tenang. “Ano..aku mau menyampaikan kabar bahagia.” jawab sang titan. Ucapan sang titan membuat para shinobi bingung dan bertanya-tanya. “Kabar bahagia apa?” tanya Naruto dari kejauhan. “Ettoo....shinobigakure bentar lagi ulang tahun dan sekarang mereka sedang membuat quiz berhadiah.” jelas titan dengan raut muka mesum. “APA?!” kaget para shinobi. Mereka benar-benar tak percaya. Akhirnya mereka berhenti perang dan memutuskan untuk berpesta harlem shake dengan lagu Gentleman-nya PSY dilokasi perang. Setelah itu tidak ada lagi peperang. Dunia shinobi pun menjadi tentram. Kini para shinobi bisa hidup bahagia bersama para titan untuk selamanya. –END-“
Bagaimana? Benar-benar absurd kan? Engga jelas banget kan? Garing banget kan? Nah dari situlah akhirnya ane keinspirasi untuk ngebikin tulisan yang engga jelas jenisnya ini. Dan ane  juga tau sebenarnya tulisan yang ane bikin juga sangat garing. Ane udah pesimis bakal kalah sebenernye. Tapi engga apa-apa. Yang penting ane bisa meriahin perayaan ulang tahun @ShinobiGakure. Sesama fans Naruto, ane harus saling ngehargain. Dan sampe sekarang ane masih mikir tentang tulisan jenis apa yang ane bikin dan apa sebenarnya isi tulisan yang ane tulis ini. Benar-benar membosankan dan bikin ane, sang penulis, mengantuk. Jaa. Semoga @ShinobiGakure makin terus maju dan sukses. Dan maaf kalo tulisan ane bikin kalian kejang-kejang, jantung, sesak nafas dan sebagainya karena tulisannya banyak mengandung unsur ketidakwarasan. Sekian. HAPPY SECOND ANNIVERSARY @SHINOBIGAKURE!

-THE END-



by: @Onta48

Sabtu, 20 April 2013

Girls Dead Monster-Ichiban No Takaramono

Gue iseng mau ngeposting lirik lagu tapi udah di translate ke bahasa inggris. Ini lagu salah satu soundtrack Angel Beats. Waktu dibagian Yui mau berpisah dengan Hinata. Dan ini lagu bikin gue nangis sampe mata bengkak. Karena lagu ini mengingatkan gue sama masa lalu dan kehidupan gue saat ini. Miris banget ya. Temen gue pada nangis karena pacarnya. Gue nangis karena lagu. Oke. Abaikan. Lagu ini dinyanyiin sama LiSA. Sang penyanyi, eaaa, pernah nangis waktu dia nyanyiin ini lagu saat konser Girls Dead Monster. Sugoi. Kalo engga percaya download aja dah. Atau kalo mau minta entar gue kirim via whatsapp. Oke langsung aja ke TKP! Awas jangan nangis ngeliat liriknya.


If we see each other’s faces, we always fight.
That’s a good memory too.
You taught me that; I’m not afraid anymore.
No matter what kind of impairment I may have, I can grasp happiness. That’s why…

Even if I’m alone, I’ll go, even if it’s difficult.
I’ll definitely bring the dream I had with you.
I’m glad it was with you, and nobody else.
But when I woke up in the morning, you weren’t there.
I was always playing; that’s the feeling I got.
That was just a feeling I got, that was it, I know.
I don’t regret that I was born anymore.
Like the end of a festival, it’s lonely, but we’ve got to go pretty soon.
I’ll go anywhere with the things I learned here.
I’ll show you that I can make the dream called happiness come true.
Even if I’m separated from you, no matter how far away we go.
I’m going to live in a new morning.

Even if I’m alone, I’ll go, even if I want to die.
I can hear your voice, saying I shouldn’t die.
Even if it’s difficult, even if I cry from loneliness
I can feel warmth from deep inside my heart.
Going round-and-round and flowing, time is ever-changing.
I can’t remember what happened anymore, but
If I try and close my eyes, I can hear someone’s laughing voice
For some reason, now, that is My Most Precious Treasure.

Jumat, 19 April 2013

Like A Regret?


Libur telah tiba. Libur telah tiba. Hore. Hura. Huri. Huru. Hak. Hak. Hak. Chibi. Chibi. Oke ini salah lagu. Sebenernya gue telat ngeposting ini karena sebenernya liburan satu minggu itu telah mencapai deadline berakhirnya. Liburan yang berasal dari keuntungan karena kakak kelas ujian nasional itu dihabiskan sama gue cuma buat twitteran, nulis, download anime, download video eikeibi forti eighto, tidur, ngupil, boker, dengerin lagu, jungkir balik dan joget. Dan sekarang gue nyesel senyesel nyesel nyeselnya Adi Bing Slamet yang berguru sama Eyang Subur. Oleh karena itu buat kalian para kaum muda. Gunakanlah waktu liburan kalian untuk hal yang bermanfaat. Seperti menonton hentai, yaoi, yuri, belajar cara mutilasi orang, ngebully orang dan sebagainya. Oke gue tau ini engga bener. Betewe sekarang fanbase kesayangan gue udah maju loh. Ini engga ada hubungannya. Hm. Gue sebenernya bingung harus ngetik apa. Gue udah kehilangan inspirasi sejak Eyang Subur menjadi mainstream. Dan itu engga ada obatnya. Balik lagi ke liburan. Satu hal yang pasti. Untuk para anak kelas 3 SMP dan SMA dan anak kelas 6 SD, ujian nasional itu sangat menakutkan. Tapi untuk para adik kelasnya, ujian nasional itu malah sangat menguntungkan. Karena mereka bisa libur. Ketika para kakak kelas sibuk dengan persiapan ujian nasional. Para adik kelas sibuk mempersiapkan kegiatan yang bakal mereka lakukan selama liburan. Ketika para kakak kelas tegang dan gugup dengan ujian nasional. Para adik kelas malah ngadem sejam di toilet. Ketika para kakak kelas belajar mati-matian. Para adik kelas malah online sampe mati. Ketika para kakak kelas berpikir keras buat ngisi soal ujian nasional. Para adik kelas malah tidur puas dari pagi ketemu pagi lagi. Namun semua ini bakal menjadi kebalikan setelah ujian nasional berakhir. Kakak kelas yang mengikuti ujian nasional memberikan senyuman licik kepada adik kelasnya seraya berkata, “Terimalah penderitaanku ini.” Karena setelah selesai ujian nasional, tidak akan ada lagi libur buat para adik kelas. Dan kakak kelas akan menikmati indahnya liburan dalam waktu yang sangat panjang. Ketika para adik kelas ketakutan akan naik-tidaknya mereka. Para kakak kelas tertawa bahagia karena sudah bebas. Ketika para adik kelas belajar untuk waktu yang panjang sampai ujian semester datang. Para kakak kelas malah asik liburan dalam waktu yang panjang. Ketika para adik kelas ditakutin dengan banyak tugas yang hampir bikin mereka jantungan. Para kakak kelas malah tertawa bahagia nonton eyang subur vs adi bing slamet. Kalo dipikir-pikir dunia ini memang adil. Dan kita sang adik kelas yang nancoretunyukcoret ini bakal menderita sampai ujian semester itu muncul. Oleh karena itu gue nyesel karena engga memanfaatkan liburan gue ini dengan baik buat bersenang-senang. Nyesel. Ditambah lagi gue harus balik ke asrama. Dan itu bikin gue tambah galau. Gue udah cinta sama liburan. Gue udah ketagihan dengan nikmatnya liburan. Gue udah ternodai oleh liburan. Gue mau bunuh diri. Gue engga mau liburan ini berakhir. Gue.....gue.......gue.....gue mau boker. Eyang subur bantuin gue. Eh tidak jadi eyang. Gue mau bantuin sama Dewa Jashin aja. Eyang subur udah engga manjur lagi mantranya. Plak. Lalu gue ditampar sama emak gue. Ketika jam terus berputar dan mendekati berakhirnya liburan. Gue terus berkomat-kamit. Berharap gue sakit dan nambah liburan gue. Ya paling tidak kelindes badannya Chouji udah cukup. Yang penting sakit. Oh iya betewe, gue mau ngelanjutin hibernasi gue dulu ya sebelum gue mati gara-gara sekolah dan asrama. Sayonara. Sayuran punya nona tara. Ummuach. Maaf kalo posting kali agak absurd. Karena saat gue nulis posting ini sambil melilit jungkir balik salto push up karena kelaparan.
Hetalia: Axis Powers - Norway